Hati Yang Berlubang
Malam itu, aku sedang duduk manis dimeja belajarku dengan membaca buku dan mendengar lagu di radio. Hingga program pemutar musik hits yang aku dengar berakhir, dan berganti dengan dengan curhatan malam. Biasa ku dengar suara penyiar radio lelaki itu, ia kembali berceloteh tapi kali ini dengan nada yang lembut, ia bercerita mengenai gadis kecil dan perempuan dewasa ..
Ada seorang anak kecil nan cantik, ia bertemu dengan seorang perempuan dewasa yang anggun. Gadis kecil menatap perempuan dewasa dengan lekat-lekat, memperhatikan setiap detail ditubuhnya, hingga suatu ketika pandangannya terhenti pada hati perempuan dewasa, dan gadis kecil itu bertanya ..
Gadis Kecil : "Aku melihat hatimu, mengapa penuh lubang? Tidak seperti hatiku yang indah dan kemerahan".
Perempuan Dewasa : (tersenyum kecil) "Kau mau tau jawaban dari pertanyaanmu? Hitunglah berapa banyak lubang yang kau lihat dihatiku".
Gadis Kecil : "Tentu saja aku mau tau, baiklah akan kuhitung. (Si Gadis Kecil mulai menghitung lubang-lubang yang ada dihati si Peremuan Dewasa). Aku sudah menghitugnya, nampaknya banyak sekali. Mengapa hatimu penuh lubang?".
Perempaun Dewasa : (tersenyum) "Dulu ketika aku masih muda, aku sama sepertimu, berbahagia dengan teman dan keluarga, dulu aku pernah jatuh cinta, tak hanya sekali namun beberapa kali. Setiap aku jatuh cinta, aku memberikan sebagian hatiku untuk orang-orang yang aku cintai, tak hanya satu atau dua orang, bahkan lebih dari itu. Seharusnya mereka yang kuberi hati, memberikan hatinya kembali kepadaku, untuk menutup setiap lubang hati ini. Tapi mereka tak melakukan itu, aku tak pernah mendapatkan sebagia hati lainnya. Dan lubang-lubang dihatiku yang kau lihat inilah sebabnya. Kelak jika kau dewasa, berilah sebagian hatimu pada seseorang yang seharusnya, agar tak ada lubang dihatimu yang indah dan kemerahan :)"
Gadi Kecil : (tertegun dan terdiam).Kita tidak pernah menyadari bahwasanya setiap rasa yang kita berikan pada orang lain adalah sebagian dari hati. Kita tidak pernah menyadari bahwasanya tidak sedikit seseorang yang mengabaikan setiap rasa yang kita beri. Kita bahkan tidak memintanya kembali, kita juga tidak pernah menyesali semua hal yang sudah kita beri padahal itu akan menyakiti diri sendiri. Ini bukan tanpa alasan, melainkan ini karena ketulusan ..
Komentar
Posting Komentar