Kemarau
Entahlah ..
Harus bagaimana
sajak-sajak ini menjelaskan padamu
Harus bagaimana
aku menahan bait-bait rindu
yang murka ingin kutulis
Namun engkau tetap begitu
dengan segala keelokanmu
Engkau adalah hujan, dan aku kemarau
Engkau adalah mentari, dan aku rembulan
Engkau adalah angin, dan aku hanya dedaunan kering
Perbedaan itu terlampau jelas
Bahkan bila kututupi dengan jelitanya paras
Tetap tak akan mampu menghilangkan bekas
Lalu harus bagaimanakah aku?
Mungkinkah harus kubiarkan
semuanya membeku bersama kalbu
Hingga sabarku berbuah baris-baris bahagia
Yang ketika tak kuduga,
Kemarau telah berlalu
dan hujan hendak menyapaku ..
Komentar
Posting Komentar