Sebuah Penyesalan
Seseorang bercerita padaku, bahwa kepergian ibunya membawa
kesedihan yang teramat pada keluarganya, begitupula ia.
“Aku sangat
sedih, karena semasa ibu hidup aku tidak pernah berlaku baik. Aku selalu
menyusahkannya, namun dengan segenap kasih sayangnya ibu selalu memaafkanku.
Aku mengulang-ulang kesalahanku, dan mengulang-ulang kesedihan ibu. Dan ketika
aku sudah mulai menyadari kesalahan, ibu dipanggil oleh Allah, beliau
berpulang. Ini merupakan sebuah pukulan, sebuah teguran. Aku tidak pernah bisa
berhenti menyesali perbuatanku”, tuturnya.
Mungkin benar, bahwa kepergian ibunya merupakan sebuah
teguran. Namun, hal itu tidaklah buruk. Allah menyayanginya, Allah ingin ia
kembali ke jalan-Nya yang benar. Akan selalu ada hikmah dalam setiap hal yang
Allah berikan, baik itu merupakan sebuah kebahagiaan ataupun sebuah kesedihan.
Berlarut-larut dalam kesedihan tidak akan membuat ibunya
kembali. Menyesali perbuatan juga tidak akan merubah keadaan. Lalu apa yang
seharusnya dilakukan? Ambilah sebuah pelajaran, jadikan guru agar dikemudian
hari kita tidak mengulang kesalahan. Apakah sudah terlambat menjadi orang baik?
Saudaraku, tidak ada yang terlambat dalam hal kebaikan. Allah itu Maha
Pengampun, Maha Pengasih juga Maha Penyayang. Jikalau kita bersungguh-sungguh
menyesali perbuatan, dan dengan tulus ikhlas bertaubat memohon ampunan,
pastilah selalu Allah berikan jalan dan kemudahan. In syaa Allah…
Ketahuilah, bahwa ada tiga perkara yang tidak pernah putus
pahalanya pada seseorang yang sudah meninggal.
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya
kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a
anak yang sholeh” (HR. Muslim).
Semoga kita menjadi anak yang sholeh/sholeha yang senantiasa
mendoakan orang tua kita, memuliakan dan membahagiakannya. Semoga kita menjadi
anak yang baik, yang dengan senang hati mengamalkan ilmu yang orang tua ajarkan
pada kita. Semoga kita senantiasa menjadi anak yang dengan ikhlas mau
menyisihkan sebagian harta kita untuk diniatkan menjariyahkan orang tua. Allahumma Aamiin.
Selagi orang tua kita masih hidup, sayangi mereka, jangan
sia-siakan, jangan sakiti hatinya, muliakanlah mereka. Karena ketika beliau
sudah tiada lagi didunia, hidup kita tidak akan lagi sama seperti ketika mereka
masih mendampingi kita.
Karena tak
satupun di dunia ini yang sebanding nilainya dengan setiap kerja keras, kasih sayang,
perhatian, kekhawatiran, kepedulian, kesabaran, ayah dan ibu, bahkan dengan
penyesalan sekalipun. Tidak juga kamu dengan sebongkah berlian, dan setumpuk
hartamu.
---------------------------------------------------******------------------------------------------------
Takkan
habis sejuta lagu
Untuk
menceritakan cantikmu
Kan
teramat panjang puisi
Tuk
menyuratkan cinta ini
Telah
habis sudah cinta ini
Tak
lagi tersisa untuk dunia
Karena
tlah kuhabiskan
Sisa
cintaku hanya untukmu
Aku
pernah berpikir tentang
Hidupku
tanpa ada dirimu
Dapatkah
lebih indah dari
Yang
kujalani sampai kini
Aku
slalu bermimpi tentang
Indah
hari tua bersamamu
Tetap
cantik rambut panjangmu
Meskipun
nanti tak hitam lagi
Bila
habis sudah waktu ini
Tak
lagi berpijak pada dunia
Telah
aku habiskan
Sisa
hidupku hanya untukmu
(Virgoun – Surat Cinta Untuk
Starla)
Aku persembahkan lirik lagu manis ini untuk
semua ibu di seluruh dunia.
Sehat selalu ma, berbahagialah
Tetaplah hangat seperti biasanya …
Komentar
Posting Komentar