Sebuah Penyesalan


Setiap penyesalan datangnya selalu dibelakang, mengapa? Karena manusia seringkali bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Apakah sebuah penyesalan itu buruk? Tidak juga, karena dengan adanya sebuah penyesalan sejatinya Allah tunjukan sebuah pelajaran, agar supaya kita tidak mengulang kembali kesalahan. Haruskah terpuruk dalam kesedihan? Jangan, bersedih itu boleh namun cukuplah bersedih dengan sewajarnya. Karena Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS. Al-Baqarah : 286).

Seseorang bercerita padaku, bahwa kepergian ibunya membawa kesedihan yang teramat pada keluarganya, begitupula ia.

“Aku sangat sedih, karena semasa ibu hidup aku tidak pernah berlaku baik. Aku selalu menyusahkannya, namun dengan segenap kasih sayangnya ibu selalu memaafkanku. Aku mengulang-ulang kesalahanku, dan mengulang-ulang kesedihan ibu. Dan ketika aku sudah mulai menyadari kesalahan, ibu dipanggil oleh Allah, beliau berpulang. Ini merupakan sebuah pukulan, sebuah teguran. Aku tidak pernah bisa berhenti menyesali perbuatanku”, tuturnya.

Mungkin benar, bahwa kepergian ibunya merupakan sebuah teguran. Namun, hal itu tidaklah buruk. Allah menyayanginya, Allah ingin ia kembali ke jalan-Nya yang benar. Akan selalu ada hikmah dalam setiap hal yang Allah berikan, baik itu merupakan sebuah kebahagiaan ataupun sebuah kesedihan.

Berlarut-larut dalam kesedihan tidak akan membuat ibunya kembali. Menyesali perbuatan juga tidak akan merubah keadaan. Lalu apa yang seharusnya dilakukan? Ambilah sebuah pelajaran, jadikan guru agar dikemudian hari kita tidak mengulang kesalahan. Apakah sudah terlambat menjadi orang baik? Saudaraku, tidak ada yang terlambat dalam hal kebaikan. Allah itu Maha Pengampun, Maha Pengasih juga Maha Penyayang. Jikalau kita bersungguh-sungguh menyesali perbuatan, dan dengan tulus ikhlas bertaubat memohon ampunan, pastilah selalu Allah berikan jalan dan kemudahan. In syaa Allah…

Ketahuilah, bahwa ada tiga perkara yang tidak pernah putus pahalanya pada seseorang yang sudah meninggal.

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim).

Semoga kita menjadi anak yang sholeh/sholeha yang senantiasa mendoakan orang tua kita, memuliakan dan membahagiakannya. Semoga kita menjadi anak yang baik, yang dengan senang hati mengamalkan ilmu yang orang tua ajarkan pada kita. Semoga kita senantiasa menjadi anak yang dengan ikhlas mau menyisihkan sebagian harta kita untuk diniatkan menjariyahkan orang tua. Allahumma Aamiin.

Selagi orang tua kita masih hidup, sayangi mereka, jangan sia-siakan, jangan sakiti hatinya, muliakanlah mereka. Karena ketika beliau sudah tiada lagi didunia, hidup kita tidak akan lagi sama seperti ketika mereka masih mendampingi kita. 

Karena tak satupun di dunia ini yang sebanding nilainya dengan setiap kerja keras, kasih sayang, perhatian, kekhawatiran, kepedulian, kesabaran, ayah dan ibu, bahkan dengan penyesalan sekalipun. Tidak juga kamu dengan sebongkah berlian, dan setumpuk hartamu.

---------------------------------------------------******------------------------------------------------

Takkan habis sejuta lagu
Untuk menceritakan cantikmu
Kan teramat panjang puisi
Tuk menyuratkan cinta ini

Telah habis sudah cinta ini
Tak lagi tersisa untuk dunia
Karena tlah kuhabiskan
Sisa cintaku hanya untukmu

Aku pernah berpikir tentang
Hidupku tanpa ada dirimu
Dapatkah lebih indah dari
Yang kujalani sampai kini

Aku slalu bermimpi tentang
Indah hari tua bersamamu
Tetap cantik rambut panjangmu
Meskipun nanti tak hitam lagi

Bila habis sudah waktu ini
Tak lagi berpijak pada dunia
Telah aku habiskan
Sisa hidupku hanya untukmu

(Virgoun – Surat Cinta Untuk Starla)

Aku persembahkan lirik lagu manis ini untuk semua ibu di seluruh dunia.
Sehat selalu ma, berbahagialah

Tetaplah hangat seperti biasanya …

Komentar

Postingan Populer