Memeluk Bumi
Benar-benar butuh waktu
Hingga akhirnya ku goreskan tinta di buku
Maksud hati ingin menulis bahagia
Tetapi rasa kecewa lebih berkuasa
Aku menikmati setiap luka dan lara
Ketika jari-jemari menyatu
Aku menciptakan sajak-sajak baru
Berbanggalah kamu yang dicintai penulis
Karena namamu abadi, dalam setiap sajak yang berbaris
Dalam rindu yang enggan menipis
Perasaan menggebu yang berlapis-lapis
Kini aku sedang berusaha menghapus semuanya
Hingga tiada lagi tersisa rasa luka di dada
Meski begitu, aku tetap mencintamu
Seperti derai hujan yang ikhlas memeluk bumi
Walaupun akhirnya kau memilih pelangi
Komentar
Posting Komentar